hai guys para pecinta doraemon lovers. . .
gag salah kan kalo saya menerapkan judul pada postingan kali ini . .
yups . .
bener sekali . .
karena apa bapak sina adalah seseorang yang menemukan pertama kali berbagai obat, cara kesehatan di dunia ini . .
yang sampai saat ini masih digunakan untuk rujukan kesehatan-kesehatan di dunia ini
untuk lebih jelas yah
check this tentang beliau
Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina,
yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370
hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa
kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah
sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh
ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol
sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak
terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.
Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.
Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang
keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan
observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina
memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan
panas kepada khazanah keilmuan dunia.
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”
Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.
Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”
Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.
Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.
Beberapa fakta unik Ibnu Sina dari yang umum hingga yang mungkin jarang diketahui orang lain….
1)
Ibnu Sina telah hafal Qur’an di usia 7 tahun. Ia juga telah memahami
metafisika dan semua filsafat Aristoteles di umur 8 tahun (kalo di kita
sekitar kelas 3 SD…). Di usia ini ia telah berinisiatif sendiri
membeli buku tafsir metafisika Aristoteles karya Al-Farabi seharga 3
dirham. Buku itu sangat mempengaruhi hidupnya.
2) Ibnu Sina telah membahas kanker, tumor, diabetes, dan efek placebo pada
masterpiece-nya Canon of Medicine. Ia sendiri telah membahas tentang
bedah tumor. Teorinya tentang cara penularan TBC sempat ditolak di
Barat selama ratusan tahun, namun pada akhirnya diterima kebenarannya
setelah mikroskop ditemukan. Demikian pula tentang efek placebo, baru
diterima kebenarannya di Barat pada tahun 1960-an. Ia juga telah
menyatakan dalam Canon tentang manfaat olahraga untuk menjaga
kesehatan.
3)
Uji klinis, experimental medicine, uji efektivitas obat, risk factor
analysis, adalah beberapa kontribusi Ibnu Sina di bidang farmakologi
klinis. Sebelum uji klinis dan kaidah-kaidahnya ditemukan , sebenarnya
pada masa Islam obat-obatan dicobakan pada hewan seperti kera, singa,
tikus, dan kuda untuk melalui uji kelayakan beredar.
4) Ibnu Sina adalah pelopor psikofisiologi, psikosomatik, dan neuropsikiatri.
Ketertarikan ini membuatnya menulis banyak jurnal tentang psikologi
dan psikiatri, jauh sebelum Carl Jung dan Sigmund Freud. Beberapa
penyakit yang ia bahas di antaranya meliputi halusinasi, insomnia,
mania, dementia, dan vertigo.
5)
Ibnu Sina sangat percaya bahwa pikiran manusia dapat mempengaruhi
kondisi fisiknya. Ia bahkan pernah berpesan pada murid-muridnya, “jangan
pernah katakan kepada pasien kalau penyakit mereka tidak bisa diobati.
Karena sesungguhnya sugesti kalian juga adalah obat bagi pasien”.
6) Di bidang fisika, Ibnu Sina adalah penemu termometer dan ia selalu menggunakan alat itu di setiap penelitiannya untuk mengukur suhu udara sekitar.
7) Di bidang kimia, Ibnu Sina menemukan teknik destilasi uap
untuk mengekstrak minyak atsiri dari herbal dan rempah-rempah. Ia juga
menemukan referigerated coil untuk mengkondensasikan uap aromatik,
yang merupakan terobosan dalam teknologi destilasi.
Di bidang mekanika, Ibnu Sina telah menjelaskan teori momentum dan inersia.
Dalam percobaannya mengenai penembakan proyektil, ia telah menjelaskan
pengaruh gravitasi, gaya awal, dan gesekan proyektil terhadap udara.
Teori ini kemudian menginspirasi hukum kedua Newton.
9) Ribuan tahun sebelum fisika kuantum lahir, Ibnu Sina telah menjelaskan kecepatan cahaya dan
sifat partikel/gelombang cahaya. Ia juga telah menguraikan bahwa semua
materi di alam ini tersusun dari paket-paket energi (quanta)—yang
kemudian menjadi salah satu fondasi fisika kuantum ribuan tahun
kemudian.
10)
Kalau kita membaca buku-buku motivasi diri dan ESQ tentang kekuatan
alam bawah sadar, Ibnu Sina sebenarnya telah mengungkapkan Creative
Mind sebagai kekuatan terbesar tersembunyi dalam diri manusia. Dia juga
menulis tentang The Power of Self dan pentingnya autosugesti untuk
penyembuhan dan peningkatan diri. Salah satu karya reflektifnya, “The
Floating Man”, mengajak pembacanya untuk merenung tentang
self-awareness ini. Salah satu ilmuwan barat yang terinspirasi dengan
faham ini adalah Vincent Descartes sehingga lahir ucapannya yang
terkenal, “aku berpikir maka aku ada”. Karya-karya Ibnu Sina tentang
self-awareness ini pada akhirnya menginspirasi lahirnya tulisan-tulisan
motivasi diri di Barat, seperti As A Man Thinketh.
11)
Di bidang metafisika, Ibnu Sina telah menyatakan bahwa manusia dapat
menciptakan kejadian dalam hidupnya dengan energi pikirannya ditambah
emosi kuat yang menyertainya (mirip The Secret, believe it or not). Ia
juga menyatakan Tuhan sebagai sumber segala energi di alam semesta.
Gara-gara pernyataan ini, sejumlah filsuf dan ahli fiqh mendebat Ibnu
Sina dan menuduhnya kufur. Namun Ibnu Sina menjawab “semua keberadaan
energi ini adalah karena kehendak Allah. Apabila Ia berkehendak maka
energi demikian bisa Ia musnahkan pula” . Apakah ini berarti Ibnu Sina
juga bapak law of attraction?
12)
Kalau Anda pernah memakai Rancangan Acak Kelompok atau Rancangan Acak
Lengkap dalam melakukan penelitian atau menyusun skripsi, sebenarnya
tanpa sadar Anda telah menggunakan salah satu temuan Ibnu Sina.
13)
Di bidang engineering, Ibnu Sina merangkum dalam bukunya Mi’yar
al-‘Aql (Measure of the Mind) klasifikasi mesin sederhana dan
kombinasinya, seperti lever, pulley, screw, wedge, dan windlass (saya
gak tau transletnya, soalnya istilah baku enginering hihihi). Ia
menjelaskan semua mekanisme gaya dari alat-alat ini.
14) Pengobatan dengan lintah yang populer pada abad-18 di Eropa, sebenarnya adalah temuan Ibnu Sina.
15) Ibnu Sina menemukan peredaran darah manusia dan anatominya, 600 tahun lebih sebelum William Harvey.
16) Ibnu Sina adalah founding father Rumah Sakit Jiwa.
Di samping dokter, dosen, dan filsuf, ia juga adalah seorang
psikiater. Pada saat itu, di Eropa orang-orang gila masih dibakar
hidup-hidup karena dianggap penjelmaan iblis.
17)
Ibnu Sina membahas dalam Canon of Medicine tentang manfaat red wine
memperkuat jantung. Tahun 1940-an, dunia kesehatan Barat membenarkan
hal ini dengan adanya antioksidan fenolik bernama resveratrol yang
terdapat dalam red wine. Resveratrol baru terpublikasi baik di dunia
kesehatan pada tahun 1990-an.
18)
Di Canon Ibnu Sina membahas tentang sifat etanol yang dapat membunuh
mikroorganisme. Setiap kali hendak meracik obat atau menangani pasien,
ia selalu mencuci tangannya dengan khamr—sebab isolat etanol belum
ditemukan pada masanya.
19)
Sebagian metode pengobatan Ibnu Sina menggabungkan unsur metode Unani
(bahasa Arab untuk Yunani) yang saat itu hampir punah; dan pengobatan
India serta nabawiyah. Kini metode Unani yang dijelaskan Ibnu Sina
mulai digunakan kembali oleh orang-orang Barat sebagai salah satu
metode kesehatan alternatif seperti halnya yoga.
20)
Ibnu Sina memiliki kebiasaan berwudhu dan sholat sunnah 2 rakaat
setiap kali ia menemukan jalan buntu meneliti atau menulis. Menurut
pengakuannya, seringkali ia menemukan inspirasi kembali setelah sholat,
atau dalam mimpi tidurnya.
21)
Ibnu Sina di samping jagonya logika, otak kanannya tidak kalah hebat.
Ia juga adalah penyair, jago main alat musik dan bernyanyi. Bahkan
ketika ada kuliah malam, Ibnu Sina selalu menyempatkan break sejenak di
mana para mahasiswanya bisa bermain musik dan bernyanyi di dalam
kelas.
22)
Kelebihan unik Ibnu Sina adalah kemampuannya menulis dan membaca
sangat cepat. Ia bahkan bisa menulis dengan tulisannya tetap rapi di
atas punggung kuda yang berjalan cepat.
23)
Sejak kecil, Ibnu sina telah mendapatkan homeschooling dari banyak
guru, dan ia tak malu berguru ke siapa saja. Ia mengaku semasa kecilnya
mempelajari aritmatika dari seorang tukang sayur India – bahkan
menyelinap ke pesantren seorang guru Persia untuk belajar ramuan obat.
Hingga ia tua pun ia masih suka berguru ke banyak ilmuwan, salah satunya
ahli fiqh terkenal Al-Farabi.
24) Di umur 18 tahun, Ibnu Sina telah menjadi ilmuwan fisika yang reputasinya dihormati dan dosen (bukan asdos loh…)
25)
Di Asfahan, Ibnu Sina pernah dipenjara 4 bulan karena fitnah
lawan-lawan politiknya. Sebelum itu, ia memang pernah menjabat sebentar
di pemerintahan dan karena kinerjanya sangat bagus, banyak yang dengki
padanya. Namun di dalam penjara, Ibnu Sina malah menghabiskan
siang-malamnya untuk menulis buku yang kemudian menjadi salah satu
masterpiece-nya sepanjang masa, Asy-Syifa. Asy-Syifa membahas banyak
cabang ilmu mulai dari metafisika, geometri, musik, medis, sampai
fisika. Keluar dari penjara, ia memutuskan bahwa politik bukan untuknya
dan segera pergi mengembara hanya dengan pakaian melekat di badan,
sedikit uang, dan setumpuk buku.
26)
Sebelum menetap di Gorgan, Ibnu Sina pernah menyembuhkan pangeran Al
Mansur ketika semua dokter di daerahnya menyerah. Pangeran itu
menanyakan imbalan apa yang diinginkan Ibnu Sina : apakah uang? tanah?
istana? Ternyata Ibnu Sina menjawab ia hanya ingin tinggal di
perpustakaan Pangeran itu selama beberapa hari untuk melahap ilmu dari
buku-bukunya.
27)
Ibnu Sina pernah membuat tersinggung seorang pejabat setempat dengan
menyindir kebiasaannya yang fanatik mazhab dan sukuisme. Pejabat ini
pun marah-marah sambil mendatangi rektor universitas tempat Ibnu Sina
mengajar, “pecat saja dia!”. Namun rektor itu menjawab dengan tegas,
“saya tidak akan pernah memecat Ibnu Sina. Dia adalah seorang jenius
dan saya percaya bahwa beratus-ratus tahun setelah kita tiada, karyanya
akan tetap bersinar”.
28)
Menjelang kematiannya, Ibnu Sina sempat menyatakan keinginannya untuk
meneliti cara mengisolasi mikroorganisme. Namun ajal mendahuluinya,
sehingga tidak sempat.
29)
Ibnu Sina sangat workaholic. Ia menghabiskan sepanjang siangnya
meneliti di lab, mengajar, atau menangani pasien, dan sepanjang malam ia
belajar dan menulis buku serta jurnal. Bahkan sekretarisnya, Al
Jauzakani, menyatakan bahwa Ibnu Sina meninggal karena kelelahan. Saat
ia mendapat teguran dari temannya mengenai kebiasaan workaholic ini,
Ibnu Sina menjawab “saya memilih umur pendek yang penuh makna dan karya,
daripada umur panjang yang hampa”.
30)
Karena sifat workaholic dan mindsetnya yang mendahulukan ilmu di atas
segalanya, Ibnu Sina tidak pernah menikah seumur hidupnya. Menjelang
meninggal, ia mendatangi setiap orang yang ia pernah sakiti untuk
meminta maaf, dan hartanya ia bagi-bagikan untuk fakir miskin.
31)
NASA menamakan salah satu kawah di bulan dengan nama Avicenna. Di
Barat nama Avicenna banyak dipakai untuk nama klinik, penerbit, sekolah
medis, klinik pengobatan alternatif, hingga hotel dan salon kesehatan.
Bahkan, UNESCO memiliki ajang Avicenna Prize untuk mereka yang berjasa
di bidang penelitian. Sebuah spesies bakau pun dinamai Avicennia, untuk
mengenang jasanya.
32)
Beberapa “murid jarak jauh” atau orang-orang yang banyak menerima
pengaruh dari Ibnu Sina, hingga ratusan tahun setelah ia meninggal :
Imam Ghazali, Umar Khayam, Ibnu Rusydi, Vincent de Beauvais, Isaac
Newton, William Harvey, Thomas Aquinas, Galileo Galilei, Albertus
Magnus, Rene Descartes, dan Jean Buridan.
Nah,
itu baru Ibnu Sina. Sebenarnya, ilmuwan-ilmuwan muslim banyak
melahirkan penemuan yang sampai sekarang terpakai oleh generasi kita,
mulai dari kacamata, kamera, jam, not balok, kopi, peta dunia, air
mancur, sabun sulfur, senyawa radioaktif, operasi plastik, mesin pompa,
komputer analog, pesawat gantole, dan masih banyak lagi. Bahkan, kita
takkan bisa menikmati alat musik piano kalau bukan jasa Al-Farabi yang
menciptakan harpsichord. Harpsichord dimodifikasi lagi oleh orang Eropa
menjadi klavikord, lalu piano.
sumber :
http://ritaindrayani.blogspot.com/2012/03/ibnu-sina.html
kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ibnu-sina.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar